Keberadaan Planet Selain Bumi
Pada Februari lalu, seorang astronom Prancis mengumumkan telah menemukan sebuah planet kecil yang kemudian diberi nama CoRo-Exo-7b, yang diperkirakan memiliki massa 1,7 massa Bumi, mengintari sebuah orbit bintang dan disebut memiliki ciri-ciri seperti Planet Gliese 581 e. Penemuan planet Gliese 581 d dan Gliese 581 e pada sistem Tata Surya Gliese dan penemuan planet CoRo-Exo-7b oleh para astronom Prancis, memperkuat keyakinan adanya sistem kehidupan di luar Bumi.
Penemuan tersebut semakin menguatkan adanya sistem kehidupan di luar Bumi dengan kondisi yang mirip kehidupan di Bumi seperti keberadaan air dan oksigen serta mahluk hidup. Beberapa planet tersebut hanya sedikit lebih besar daripada Bumi. Sementara, saat ini telah ditemukan lebih dari 2.326 exoplanet di alam semesta dan akan terus bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.
Dari jumlah sebanyak itu, seperlima planet berasal dari 30 sistem tata surya yang berbeda-beda pada Galaksi Milky Way (Bima Sakti) di mana sistem tata surya Matahari dengan delapan planetnya termasuk Bumi berada di dalamnya, sementara lainnya berada pada Galaksi Andromeda, tetangga Galaksi Milky Way yang berjarak 1,5 juta tahun cahaya dari Bumi.
Keberadaan alien
Kitab Suci Alquran yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril 15 abad lalu di Jazirah Arab secara menakjubkan telah menyebutkan adanya mahluk hidup di luar angkasa yang dinamakan dabbah, seperti disebutkan dalam Surat as-Syura' ayat 29 dan Surat an-Nahl ayat 49. Dalam bahasa Arab, dabbah memiliki makna makhluk hidup yang memiliki jasad kasar, baik jantan maupun betina, baik berakal maupun tidak berakal. Sehingga, makhluk hidup seperti manusia, Alien, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan dapat digolongkan sebagai dabbah. Sedangkan makhluk halus seperti jin dan setan bukan termasuk dabbah.
"Dan, sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit-langit dan Bumi dan apa yang ditebarkannya pada keduanya dari makhluk melata (dabbah) dan Dia berkuasa mengumpulkannya apabila dikehendaki-Nya". (Alquran, surat as-Syura' [42]: 29). "Dan, kepada Allah bersujud apa yang ada di langit-langit dan Bumi daripada makhluk melata (dabbah) dan malaikat-malaikat, sedang mereka tidak takabbur (arogan)" (Alquran, surat an-Nahl [16]: 49).
Ayat Alquran pada surat as-Syura' ayat 29 dan surat an-Nahl ayat 49 di atas menantang para astronom untuk menemukan adanya mahluk hidup di luar Bumi yang hingga sekarang belum pernah diketahui keberadaannya. Adanya UFO yang sering mampir ke Bumi, meski saat ini belum berhasil melakukan kontak langsung secara fisik dengan manusia, namun ada juga yang mengaku telah melakukan kontak fisik dengan alien, minimal mengindikasikan adanya mahluk hidup berperadaban modern di luar Bumi.
Tidak menutup kemungkinan ilmu dan kebudayaan mereka jauh lebih maju daripada umat manusia. Terbukti mereka sudah mampu mencapai Bumi, sementara teknologi luar angkasa umat manusia di Bumi belum mampu mencapai exoplanet di mana mereka tinggal yang jauhnya tahunan cahaya dari Bumi.
Namun yang jelas, sekarang tinggal menunggu waktu apakah ratusan tahun bahkan ribuan tahun mendatang pada abad milenium ketiga atau keempat, umat manusia di Bumi akan mampu melakukan perjalanan atau wisata ke luar angkasa sehingga melampaui sistem tata surya Matahari yang saat ini memiliki delapan planet termasuk Bumi.
Dengan demikian diharapkan nantinya umat manusia di Bumi dapat melakukan kontak langsung secara fisik dengan alien yang tinggal di exoplanet, sebagaimana disebutkan dalam ayat Alquran di atas. Sehingga, nantinya akan terjadi hubungan persahabatan yang disertai dengan ilmu teknologi dan kebudayaan antara umat manusia di Bumi dengan alien di exoplanet. Penemuan Planet Kepler 22-b, Gliese 581 d, Gliese 581 e, CoRo-Exo-7b, dan exoplanet lainnya yang mirip dengan Bumi serta keberadaan Alien semakin membuktikan kemukjizatan dan kebenaran Kitab Suci Alquran.
UFO Dalam Teknologi Alqur'an dan Alien dalam Alqur'an
Masih ingatkah kita siapa orang yang pertama kali mendaratkan kakinya di bulan ?
Tentu jawabannya pasti “masih ingat dengan jelas”. Mereka dalah Neil Amstrong dan Edwin Eldrin (Astronot senior asal Amerika). Sebenarnya, kedua astronot tersebut telah menemukan beberapa bukti aneh tapi nyata ketika mereka berdua sedang mengobservasi keadaan permukaan bulan.
Hal ini tentunya sudah diketahui dengan baik oleh Badan Antariksa Amerika (NASA), namun mereka menutupinya hingga kini tanpa alasan yang jelas.
Kedua astronot tersebut menemukan :
1. Adanya jejak telapak kaki manusia ukuran normal dengan sedikit butiran pasir.
2. Mereka mendengar gema suara mirip Adzan. Mereka sempat merekamnya dan membawanya kembali ke stasiun bumi untuk di
teliti ulang.
3. Mereka juga menemukan adanya garis seperti bekas sungai kering yang membujur lurus, seakan membelah permukaan bulan dengan diameter ukuran yang sama.
Bagaimanakah NASA Amerika
menjelaskan semua kejadian dan temuan kedua Astronot senior mereka ini ? Hal ini membuktikan bahwa manusia sebenarnya berusaha selalu menyembunyikan dan menutupi kebenaran Al-Qur’an dengan dalih “itu
semua hanya efek proses alami yang hanya dapat terjadi dalam ruang hampa udara bebas gravitasi”.
Padahal, Islam secara konkrit telah menjabarkan kejadian-kejadian tersebut dalam Al- Qur’an.
1. Jejak telapak kaki tersebut adalah jejak telapak kaki Rasululloh SAW, ketika beliau mengalami peristiwa Mi’roj (naik ke Sidrotul Muntaha) untuk bertemu dengan Allohu Robbul ‘Alamiin dan menerima perintah sholat 5 waktu. Dalam Al- Qur’an Surat Al-Isro’ : 1 dijelaskan : Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia (Alloh) Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2. Bukti bahwa jejak telapak kaki itu adalah milik Rasululloh adalah butiran pasir yang berada pada jejak tersebut, yang dibawa kembali ke stasiun bumi untuk diteliti ulang. Butiran pasir tersebut secara fisik ternyata memang berasal dari dataran pasir tandus Arab, tempat dimana Rasululloh tinggal ketika itu.
3. Gema suara yang mereka dengar dan sempat mereka rekam itu ternyata terstruktur seperti suara Adzan umat Islam.
4. Garis yang membujur lurus pada permukaan bulan dengan diameter simetris adalah tanda bekas terbelahnya bulan menjadi 2 bagian. Bekas belahan ini mirip seperti bekas aliran sungai. Terbelahnya bulan tersebut terjadi sebagai tanda mu’jizat Rasululloh pada kaum kafir Madinah yang meminta tanda mu’jizat yang
membuktikan bahwa beliau adalah Nabi utusan Alloh SWT.
5. Kedua Astronot senior itu harus mengakui secara defacto bahwa mereka bukanlah orang pertama yang menjejakkan kakinya di bulan, karena terbukti secara otentik ada jejak kaki lain yang
jauh lebih dulu ada di sana. Keduanya sangat takjub karena ternyata telah ada teknologi super modern yang dapat membawa manusia terbang menembus atmosfer bumi, jauh sebelum mereka ada. Dan bahkan yang
mengherankan bagi keduanya, jejak tersebut tanpa alas kaki padahal itu ruang hampa nol gravitasi seakan tanah di bumi.